18 Juni 2009

Mio modif

Modifikasi,… Yamaha New Mio 2009 …!!! Januari 29, 2009
Posted by triatmono in Modifikasi, Yamaha.
trackback

Oaaalaaagh…. skutiknya aza belon muncul… lha iki sudah talking-talking… mengenai modifikasi… !!! Lha wong… katanya blog iki nyentrik.. yo wess been… membicarakan yang kedepan… !!! Soalee.. kalau membicarakan yang hal lampau ndak maju-maju… !!! Sebagaimana terlihat pada gambar… new mio ini ditampilkan pada ajang Yamaha Bike Fest.. di Thailand.. baru-baru ini… !!! :D

Lihat bagian buritan… ini meong.. eggh.. mio terlihat sporty abiezz… !!! Penerapan tail dan fender eliminator … serta knalpot yang agak tinggi… memberikan kesan… race abiezz… !!! Monoshock nya juga oke… pluz penerapan rem belakang yang sudah disc brake… !!! Diikuti dengan ban yang cukup lebar dan velg racing… membuat skutik ini… siap untuk berpacu di jalanan… !!! :D

Dibagian depan.. terlihat penggunaan double disc brake …!!! Waaksss… ??? Yaagh mungkin saza.. jika enginenya udah diupgrade… !!! Namun jika dilihat dari carbu… terlihat menggunakan free flow… Jadi neh motor udah siap geber… makanya disc nya dibikin double.. !!! Mungkin soal warna… yang nggak begitu sreg… !!! Yaagh ini selera… dan kalau soal warna… gue nyakin.. konsumen Indonesia lebih punya taste… bisa dibikin Fiat Yamaha etc… !!!

Last,… mungkin jika new mio ini dilaunching di Indonesia… partz modif dan performance.. bakalan menjamur… abiezaan.. konsumen kita .. pengen sesuatu yang different… alias “Gue memang beda’ … !!! :D

Appendix :

- Rear Suspension monoshock

- Rear Disc Brake

3 motor matic

Perbandingan 3 Motor Matic: Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin

August 23, 2007 @ 8:33 am · Filed under Yamaha, Suzuki, Honda, Spec Review, Automatic, Scooter, Motorcycles

Published in : , , , , ,

Yamaha Mio, Honda Vario, dan Suzuki Spin, sekilas memang memiliki teknologi yang sama. Tapi, apakah kita akan mengambil salah satunya tanpa pertimbangan. Ada baiknya kita cermati ulasan perbandingan antara ketiganya berikut ini :

1. Yamaha Mio

Yamaha Mio Bisa dibilang Mio merupakan bintangnya motor matik di Indonesia. Bagaimana tidak sejak peluncurannya hingga saat ini, penjualan Mio mampu mendongkrak share penjualan Yamaha. Kehadirannya bahkan membuat sang kakak alias Nouvo menjadi kalah populer. Lucunya, meski diperuntukkan untuk kaum hawa, Mio terbukti laris manis dibeli para pejantan tangguh. Kalau mau jujur, Mio berhasil mengedukasi pasar dan membenamkan image bahwa motor matik oke-oke saja digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Kalaupun ada yang kurang dari sosok Mio adalah faktor tangki bahan bakar yang imut, sehingga membuatnya harus sering mampir ke pompa bensin. Kapasitas tangki Mio menurut buku manual ''cuma'' 3,7 liter — sama dengan bebek Honda. Masalahnya, motor matik cenderung boros karena membutuhkan putaran mesin yang cukup tinggi agar motor bisa bergerak — lebih tinggi dari motor bebek dan motor sport. Selain itu, penyakit bawaan Mio adalah bunyi tikus di sektor roda belakang.

Dari sisi mesin, Mio tidak menyodorkan sesuatu yang baru. Mio dikemas Yamaha dengan harga yang relatif terjangkau — masih di bawah bebek. Dilempar dengan dua varian pada umumnya: spoke wheel dan CW. Berhubung Mio memang si pelopor, wajar bila aksesori dan spare parts-nya bejibun di pasaran. Termasuk racing parts dan pola modifikasi yang bisa diterapkan konsumen pada Mio kesayangannya. Apalagi Yamaha pun membuka kontes modifikasi yang bikin Mio tambah banyak variasi modifikasinya. Dari sisi bengkel, mekanik Yamaha sudah duluan mengenal teknologi CVT sehingga tak perlu khawatir motor ini tidak bisa ''diurus'' oleh bengkel.

2. Honda Vario

Honda VarioYang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama di Indonesia ini.

Dari sisi mesin, calon pembeli mesti waspada. Kendati nama besar, jaringan servis Honda tidak perlu diragukan, banyak pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali pabrikan me-launching motor dengan teknologi mesin baru. Ingat kasus MX? Ingat kasus Karisma? Di mana Honda merombak teknologinya dengan meluncurkan Karisma, seketika itu juga komplain bermunculan. Plus satu lagi, teknologi pendingin menggunakan radiator. Terima kasih kepada Yamaha yang sudah membuat konsumen panas-dingin dengan kasus tercampurnya oli dengan air radiator di MX. Waspada.

Diprediksikan nama besar Honda mampu melenyapkan image bahwa motor matik boros bahan bakar. Apalagi dengan cc mesin yang lebih kecil dari Mio, tampaknya Honda memang mengejar irit. Sayangnya, irit tidak lagi irit bila mengingat Honda Vario mengusung mesin baru dengan radiator. Penambahan fitur radiator memang hi-tech, tetapi sekaligus membuat ongkos perawatannya pun bertambah. Belum lagi, Honda terkenal dengan banyak kasus kelangkaan spareparts di pasar (NSR, Tiger, Karisma, Sonic). Hal yang kerap membuat konsumen frustrasi.

Dari sisi kesiapan mekanik, memang tidak perlu ragu. Dengan segala sumber daya yang dimiliki Honda, sanggup membuat mekanik di seluruh jaringan servisnya bisa menangani motor matik. Harga jual Honda memang tidak murah dan paling tinggi di antara pabrikan Jepang lainnya. Vario harganya hampir setara dengan motor bebek. Hal ini tentu bisa menjadi faktor penghambat penjualan Vario nantinya karena dianggap terlalu mahal. Pun begitu, nama besar Honda lagi-lagi sanggup menghipnotis konsumen sehingga label harga berapa pun asal ada logo sayap kepak, tentu bukan masalah.

3. Suzuki Spin

Suzuki Spin, standar, belum modifikasiDibanding kedua kompetitornya, keunggulan Spin cuma satu, kapasitas paling besar 125 cc. Lainnya tergolong biasa saja. Bentuknya juga lebih condong ke Mio. Dengan kapasitas 110 cc saja matik sudah terasa boros bila dibanding bebek, bagaimana bila 125 cc? Ini bisa jadi kelemahan sekaligus keuntungan Spin. Penggila kecepatan, tentu akan memilih Spin yang memiliki kapasitas terbesar.

Poin plus ada di masa servis yang ditawarkan Suzuki, tiga tahun free service dan ganti oli. Ini sangat menguntungkan di masa sulit seperti ini. Belum lagi soal servis dan garansi, Suzuki yang paling andal dari dulu. Berani sekali dan jadi pelopor di antara kompetitor lainnya. Jadi jika konsumen membeli Spin, tidak usah pusing memikirkan servisnya. Apalagi teknologi mesin Step masih sebelas dua belas dengan Shogun 125 series/Arashi seperti layaknya Mio dengan Vega series/Jupiter series. Tidak menggunakan radiator. Simpel.

(Sumber:Balipost), dikutip kembali dari otofinance.co.id.

satria modifikasi

[Fashion] Modifikasi FU I June 5, 2008 Posted by fu150 in Fashion.
trackback

Dari rekan rekan SSFC, ternyata FU bisa didandani menjadi sebuah motor yang cepat & kencang serta mempunyai penampilan menarik.

Tentunya hal ini akan membuat kita jadi semakin betah berlama lama diatas FU kesayangan

0

1

2

3ei4

4

5dg8

7

9

11vn3

12

14lp8

16yp0

17

19

20ub7

21

22

30

31pa7

102 0257

211

2007%5C01%5C16%5Cbikepics-773614-full

2007%5C01%5C24%5Cbikepics-781174-full

aihate

black rider

dixie

speedway05

van1

van2

van3

Koleksi lain dapat dilihat di link berikut ini :

http://fu150.wordpress.com/2008/06/06/fashion-modifikasi-fu-ii/

modifiaksi motor bagi pemula

Modifikasi Motor untuk Pemula

Artikel ceritaBanyak di antara kita yang suka modifikasi motor (modif), namun banyak pula yang tidak. Rata-rata yang mengaku suka malah menjadikan hobi. Bahkan banyak pula yang akhirnya jadi maniak modif.

Sebaliknya, yang tidak senang modif menganggap modif berbahaya dan menimbulkan biaya lebih (boros).



Nyatanya, hampir-hampir semua motor sudah mengalami modifikasi sedikit atau banyak. Mungkin orang tidak menyadari telah melakukan modif karena tampilan motor masih standar. Padahal sejumlah item telah mengalami perubahan. Ganti busi yang lebih kuat, ganti stang yang lebih nyaman, ganti model lampu yang lebih cakep dan terang adalah modif sederhana.

Karena itu, yang penting dari modifikasi adalah tujuan dan fungsinya. Tujuan modifikasi yang baik adalah meningkatkan kinerja dan tampilan motor sehingga lebih aman, nyaman, cepat, dan gaya.

Lebih aman karena modifikasi yang baik akan menggunakan alat yang biasanya after market atau limbah copotan motor import yang kualitasnya lebih baik. Lebih cepat karena dengan modifikasi, baik kapasitas mesin bisa dimaksimalkan, atau kemampuan pengendalian (handling) lebih dioptimalkan. Nah, terutama ini: lebih gaya. Dengan modif, tampilan stnadar ga lagi culun. Perpaduan berbagai asesori maupun piranti body, ajrutan, cat, dsb, bisa membuat motor benar-benar menarik: lebih macho atau manis, tergantung selera.

Tentu saja modif butuh biaya. Tapi seperti slogan lama "there is something money can't buy". Kepuasan adalah segalanya....

So, kata kuncinya adalah modif ringan, sedang, berat, dan ekstrem. Tinggal pilih sesuai selera dan kantong.
Siapa yang tidak kepincut dengan motor modif ala MV Agusta F4+Yamaha R1 di edisi ini? Jika Anda tertarik modif, mulailah sekarang. Tapi awas, sekali mencoba takkan berakhir sampai motor dijual.
Silahkan mencoba Smile

Contoh modifikasi edisi ini:

Model : MV Agusta F4+Yamaha R1
Aliran : Sport
Motor : Tiger 2000
Sok depan : Up-side down eks Cagiva Mito
Swingarm : Honda CBR400
Disk depan: Yamaha TZR125
Pelek dpn : Yamaha TZR125, 2,75-17
Pelek blkg : Yamaha TZR125, 3,50-17
Ban : Battlax, 100/80-17, 130/70-17
Footstep : Kawasaki Ninja
Knalpot : Karbon
Properti : Abrar Fitra

Sumber data dan gambar: www.motorplus-online.com dan www.honda-tiger.or.id

Catatan Redaksi: Redaksi akan melakukan riset dan mengulas modifikasi para onliners. Bagi yang ingin motornya ditampilkan di edisi berikutnya, silahkan kirim data dan fotonya ke ilham_tiger@yahoo.com

modifikasi motor

Modifikasi Motor: Pakai Limbah atau Aftermarket? Januari 1, 2007

Posted by denoy in Komponen, Modifikasi.
trackback

enkei-gouletine2.jpgModifikasi yang sering disingkat para bikers dengan istilah modif, sejatinya dilakukan untuk meningkatkan performa dan tampilan. Biar lebih manis dan lebih fungsional. Hanya saja, kadang kita bingung modif mulai dari mana, dengan apa, di mana?

Bagi banyak orang modif dimulai dari tampilan. Sengaja demikian karena lebih mudah terlihat. Istilahnya agar tampil beda. Tampilan tersebut menyangkut bodi, sasis, stang, maupun ajrutan (kaki-kaki). Bodi bisa dicat-ulang agar lebih manis. Klir disesuaikan atau diberi sentuhan finishing yang lebih semarak. Bagi sebagian lagi, dimulai dari mesin dan sasis. Gunanya untuk meningkatkan kecepatan sekaligus memperbaiki pengendalian (handling).

Pertanyaan selanjutnya, dengan apa modif dilakukan. Apakah perlu menggunakan libah motor gede (moge) ataukah cukup menggunakan perangkat aftermarket?

Kebanyakan pemula modifikasi memulainya dari barang-barang yang tersedia dipasar yang disebut aftermarket. Di samping lebih murah, juga lebih mudah didapatkan. Tak kalah pentingnya gampang dicicil satu persatu.

Dalam kasus Indonesia, barang-barang aftermarket berkualitas masih relatif sulit ditemukan. Rata-rata barang yang ada di pasaran berasal dari Thailand dan China. Dengan modal meniru berbagai komponen versi motor buatan Jepang atau Italia yang lebih bermutu, pasar modifikasi kita dibanjiri berbagai perangkat pemanis motor.

Di negara seperti Thailand, hampir seluruh modifikasi didasarkan pada barang aftermarket. Demikian pula halnya di Eropa dan Amerika Serikat. Pertumbuhan industri manufaktur otomotif sudah sedemikian pesat sehingga hampir setiap tipe motor yang baru juga disertai versi upgrade modifikasinya. Di samping itu kultur industri otomotif di negara-negara tersebut membuat orang lebih nyaman dan cepat untuk memasang perangkat aftermarket yang tersedia di mana-mana daripada harus berburu limbah dan menunggu modifikasi selesai.

Bagi yang tidak puas dengan barang aftermarket sehingga ingin memodifikasi secara ekstrim, kebanyakan bikers berusaha mengaplikasikan limbah moge di besutannya. Keuntungan aplikasi perangkat moge, seperti garpu sok depan, swing arm dan sok set, hingga body set, memberikan tampilan lebih kekar dan stylish. Bahkan tidak jarang, limbah memberi keuntungan lebih dari sisi kekuatan dan kenyamanan.

Banyak limbah yang tersedia di pasaran saat ini untuk diaplikasi pada motor-motor sport turing seperti Tiger, Scorpio, atau Thunder. Yang sedang banyak dipasaran adalah limbah Aprilia rs 125, Cagiva Mito, Honda NSR Hornet, Suzuki GSXR 400, Honda CBR 400, dan Yamaha TZR. Total biaya untuk menebus limbah saja rata-rata dibutuhkan 5-7 juta. Dengan memasukkan unsur pemasangan, setting dan balancing ulang, serta ongkos pernak-pernik untuk merapikan modifikasi, maka biaya modifikasi dengan limbah bisa membengkak menjadi 7-10 juta.

Jika butuh yang lebih berkelas bisa juga mengorder limbah Aprilia RS 250, Honda RVF/VFR, bahkan Ducati versi Massimo Tamburini. Biaya pembelian limbahnya saja bisa mencapai 12-15 juta. Tambahkan ongkos pasang/setting dan pengrapian di sana-sini. Total biaya bisa mencapai 15-17 juta. Hanya saja limbah jenis ini harus diorder khusus karena tidak banyak tersedia dipasaran.

Menyangkut tempat modifikasi sangat bergantung pada komponen yang digunakan. Biasanya modifikasi barang aftermarket bisa dilakukan oleh montir semi profesional di bengkel-bengkel asesori motor. Ini mengingat barang aftermarket biasanya sejak awal dimanufaktur sesuai setting standar motor yang beredar dipasar dan bisa langsung pasang alias bolt-on.

Sebaliknya untuk pemakaian limbah moge, hampir dipastikan harus dilakukan dibengkel/workshop modifikasi. Sebab setiap limbah memiliki karakteristik yang belum tentu langsung padu dengan motor yang ingin dimodif. Karena itu, modif limbah lebih banyak memasukkan unsur kreasi seni bersama-sama dengan kemampuan mekanis sang modifikator. Selamat mencoba. “Inga-inga, sekali terjangkit virus modif, menghentikannya harus dengan jual motor.”

Pilihan motor edisi ini:
Pemilik: Enkei (Fandy Liong)
Pemodif: Jatayu Motosport.
Aliran: Sport
Nama motor: Gouletine 2nd Edition

Thanx 4 the Pic Bro Fandy!!!